Selasa, 16 April 2013

Kajian Pengurus FSI Al-Hudaa FAI UMI (Rangkaian Muktamar IV FSI Al-Hudaa FAI UMI)




03 Jumadil Akhir 1434 H/13 April 2013 M
Kajian Pengurus ini dibawakan hanya dua puluh menit oleh Ustadz yang sangat menggebu-gebu dalam membangkitkan ruhiyah dan semangat da’wah pengurus FSI Al-Huda dengan taujih yang sangat komunikatif.
“Allah berfirman dalam Qur’an Surah Al-A’raf ayat 164 dan 165:
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.”

“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.”
Lihatlah sekarang orang-orang sekarang sibuk dengan
dunia, sibuk dengan kuliah, dan sibuk dengan pulang kampung, lalu mereka bertanya,
“Kenapa kalian terlalu sibuk untuk mengurusi umat?”
“Kenapa kalian terlalu sibuk mengajak mereka untuk shalat yang benar?”
“Kenapa kalian terlalu sibuk mengajak mereka belajar mengaji?”
.............................................................................................................................................
Buat apa antum mengajak mereka dengan melakukan semua ini padahal kalian tidak digaji?
Kalian begadang untuk memusyawarahkan umat, kalian sibuk untuk mengajak orang, kalian kadang lupa makan, kalian mengeluarkan harta.........., untuk apa sebenarnya?
Maka apa jawaban para du’at?
Maka jawaban Allah adalah:
Qs. 7:164
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.”
Tidak butuh banyak dalil untuk menggerakkan hati kita, Ikhwah, cukup dengan ayat ini!!!
Tidak ada di zaman para salaf tamatan Al-Birr, tidak ada tamatan STIBA, tidak ada tamatan ini dan itu, dll. Tapi lihatlah Abu Bakar, baru tiga tahun masuk Islam, beliau sudah bisa mengajak banyak orang masuk ke dalam Islam.
Kita tidak mengenal dalam Islam, Muslim Simpatisan!!!
Pada dialog bani Israil pada ayat ini, Allah mengkategorikan tiga golongan:
1.  Du’at/Da’i
2.  Umat yang dibinasakan/mad’u yang senantiasa bermaksiat
3. “Penasihat Da’i” (yang selalu memberikan nasihat pesimistis, ini adalah penasihat syaithon)
Kalau kita meninggalkan semuanya lalu kita sibuk dengan keimanan dan ilmu kita sendiri dan membiarkan umat ini tersesat, maka apa yang akan kita katakan di hadapan Allah kelak...?
Sekali lagi, kita tidak terlalu membutuhkan banyak dalil untuk memompa semangat kita.
Ruh yang hidup adalah ruh yang disentil saja dengan sedikit dalil, maka ruhnya langsung ‘tumbuh subur’.
Seperti dalam Qur’an Surah Ash-Shaf ayat 14:

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.”
Jadilah penolong agama Allah, kata ‘anshor’ di sini bukan berarti Allah tidak mampu menolong agamaNya.
Bagaimana caranya kita mampu menolong agama Allah? Bagaimana teknisnya supaya kita mendapat konsekuensi dari menolong agama Allah? Yaitu Jannah.
Ulama mengatakan:
1.     Berilmu
2.     Beramal
3.     Lalu mengajak orang (da’wah)
Insya Allah, Allah akan mengokohkan posisi kita.
Qs. 61: 14
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.”
Kalau kita jadi pengurus Al-Huda, kita tidak akan dijamin oleh dosen-dosen dengan nilai yang tinggi, kita tidak dijamin akan mendapat beasiswa. Jadi, kenapa antum mau di sini?
Ini hari Sabtu, weekend.
Mungkin keluarga-keluarga lain sibuk dengan refreshing. Mereka merencanakan untuk ke pantai atau tempat liburan lainnya. Ini karena mereka adalah keluarga romantis, sedangkan kami adalah “keluarga pejuang”.
Kita hanya disuruh bersabar di dunia ini hanya sekitar 65 tahun saja untuk menjadi seorang Anshorullah, kemudian tunggulah!
Motivasilah diri antum sendiri dengan membaca Al-Quran. Saya sangat heran kalau seorang aktivis yang sering membaca Al-Quran namun tidak terpompa semangatnya. Maka patut dipertanyakan, apakah ia betul-betul memahami apa yang ia baca?
Semoga pengurus ke depan dapat memberi warna baru di Fakultas Agama Islam.
Banyak-banyak beristighfar.
Persoalan hidayah bukan urusan kita namun urusan Allah, kita tidak akan dapat memberi mereka hidayah, tapi semoga mereka bertaqwa dan semoga mereka beriman.
Semoga kita selalu diberi keistiqomahan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar