03 Jumadil Akhir 1434 H/13
April 2013 M
Kajian Pengurus ini dibawakan hanya dua puluh menit oleh
Ustadz yang sangat menggebu-gebu dalam membangkitkan ruhiyah dan semangat da’wah
pengurus FSI Al-Huda dengan taujih yang sangat komunikatif.
“Allah berfirman dalam Qur’an Surah Al-A’raf ayat 164 dan
165:
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata:
"Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau
mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar
kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya
mereka bertakwa.”
“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada
mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami
timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka
selalu berbuat fasik.”
Lihatlah sekarang orang-orang sekarang sibuk dengan
dunia,
sibuk dengan kuliah, dan sibuk dengan pulang kampung, lalu mereka bertanya,
“Kenapa kalian terlalu sibuk untuk mengurusi umat?”
“Kenapa kalian terlalu sibuk mengajak mereka untuk shalat
yang benar?”
“Kenapa kalian terlalu sibuk mengajak mereka belajar
mengaji?”
.............................................................................................................................................
Buat apa antum mengajak mereka dengan melakukan semua ini
padahal kalian tidak digaji?
Kalian begadang untuk memusyawarahkan umat, kalian sibuk
untuk mengajak orang, kalian kadang lupa makan, kalian mengeluarkan
harta.........., untuk apa sebenarnya?
Maka apa jawaban para du’at?
Maka jawaban Allah adalah:
Qs. 7:164
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata:
"Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau
mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar
kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya
mereka bertakwa.”
Tidak butuh banyak dalil untuk menggerakkan hati kita, Ikhwah,
cukup dengan ayat ini!!!
Tidak ada di zaman para salaf tamatan Al-Birr, tidak ada
tamatan STIBA, tidak ada tamatan ini dan itu, dll. Tapi lihatlah Abu Bakar,
baru tiga tahun masuk Islam, beliau sudah bisa mengajak banyak orang masuk ke
dalam Islam.
Kita tidak mengenal dalam Islam, Muslim Simpatisan!!!
Pada dialog bani Israil pada ayat ini, Allah mengkategorikan
tiga golongan:
1. Du’at/Da’i
2. Umat yang dibinasakan/mad’u yang senantiasa
bermaksiat
3. “Penasihat Da’i” (yang selalu
memberikan nasihat pesimistis, ini adalah penasihat syaithon)
Kalau kita meninggalkan semuanya lalu kita sibuk dengan
keimanan dan ilmu kita sendiri dan membiarkan umat ini tersesat, maka apa yang
akan kita katakan di hadapan Allah kelak...?
Sekali lagi, kita tidak terlalu membutuhkan banyak dalil untuk
memompa semangat kita.
Ruh yang hidup adalah ruh yang disentil saja dengan sedikit
dalil, maka ruhnya langsung ‘tumbuh subur’.
Seperti dalam Qur’an Surah Ash-Shaf ayat 14:
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama)
Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya
yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk
menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:
"Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani
Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada
orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang
yang menang.”
Jadilah penolong agama Allah, kata ‘anshor’ di sini bukan
berarti Allah tidak mampu menolong agamaNya.
Bagaimana caranya kita mampu menolong agama Allah? Bagaimana
teknisnya supaya kita mendapat konsekuensi dari menolong agama Allah? Yaitu Jannah.
Ulama mengatakan:
1. Berilmu
2. Beramal
3. Lalu mengajak orang (da’wah)
Insya Allah, Allah akan mengokohkan posisi kita.
Qs. 61: 14
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama)
Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya
yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk
menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:
"Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani
Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada
orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi
orang-orang yang menang.”
Kalau kita jadi pengurus Al-Huda, kita tidak akan dijamin
oleh dosen-dosen dengan nilai yang tinggi, kita tidak dijamin akan mendapat
beasiswa. Jadi, kenapa antum mau di sini?
Ini hari Sabtu, weekend.
Mungkin keluarga-keluarga lain sibuk dengan refreshing.
Mereka merencanakan untuk ke pantai atau tempat liburan lainnya. Ini karena
mereka adalah keluarga romantis, sedangkan kami adalah “keluarga pejuang”.
Kita hanya disuruh bersabar di dunia ini hanya sekitar 65
tahun saja untuk menjadi seorang Anshorullah, kemudian tunggulah!
Motivasilah diri antum sendiri dengan membaca Al-Quran. Saya
sangat heran kalau seorang aktivis yang sering membaca Al-Quran namun tidak
terpompa semangatnya. Maka patut dipertanyakan, apakah ia betul-betul memahami
apa yang ia baca?
Semoga pengurus ke depan dapat memberi warna baru di
Fakultas Agama Islam.
Banyak-banyak beristighfar.
Persoalan hidayah bukan urusan kita namun urusan Allah, kita
tidak akan dapat memberi mereka hidayah, tapi semoga mereka bertaqwa dan semoga
mereka beriman.
Semoga kita selalu diberi keistiqomahan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar